Masjid Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan di kota Victoria, Pulau Mahe, Seychelles (foto dari panoramio) |
Seychelles terdiri dari 115 pulau yang merupakan gugus kepulauan granit terbesar di dunia. Keseluruhan pulau pulau Republik merupakan pulau pulau tropis karena letaknya yang hanya berada sekitar 4-10 derajat di selatan garis katulistiwa. Negara ini juga merupakan salah satu destinasi wisata internasional yang menawarkan keindahan alami dan sebagian besar masih belum tersentuh komersialisasi.
Gugus kepualuan ini seakan terabaikan selama ber-abad abad. Merupakan persinggahan para pelaut arab yang terkenal pemberani, menjadi sarang para bajak laut dan para petualang dan tak pernah berpenghuni tetap sampai abad ke 18. Prancis yang kemudian mencaplok kepulauan ini di tahun 1770 sampai kemudian beralih menjadi jajahan Inggris tahun 1814 hingga memperoleh kemerdekaan di tahun 1976.
Lokasi Republik Seychelles di Samudera Hindia |
Islam diantara Agama agama lain di Seychelles
Mayoritas penduduk Seychelles beragama Katolik Roma. Sekitar sembilan dari sepulun penduduk negara ini merupakan pemeluk agama Katolik Roma, sebagaimana disebutkan dalam hasil survey yang telah diselenggarakan sejak pertama kali di tahun 1992. Agama Katolik Roma masuk ke Seychelles dibawa oleh bangsa kulit putih yang merupakan penghuni pertama di Negara Pulau ini, wajar bila kemudian mayoritas penduduknya pun beragama Katolik meskipun Inggris sempat memperkenalkan agama Protestan selama kekuasannya disana.
Pada mulanya sekolah sekolah milik misionaris mendominasi pendidikan di Republik Seychelles sampai kemudian di tahun 1944 pemerintah mengambil alih pengelolaan sekolah sekolah tersebut. Meskipun Katolik merupakan agama mayoritas di Republik Seychelles, namun ada beragam agama turut berkembang di dalam masyarakatnya.
Diantara etnis mayoritas Creole, di Republik Seychelles juga terdapat beragam etnis dan bangsa dari Afrika, Europa, Francis, dan Asia. Masing masing kelompok hidup dengan budaya dan agama mereka masing masing. Negara menjamin kebebasan penduduknya untuk menjalankan agama mereka masing masing. Dinegara ini terdapat beragam pemeluk agama dan tentunya juga terdapat berbagai tempat ibadah, termasuk Islam dan Masjid sebagai tempat ibadah bagi muslim berdiri megah di salah satu sudut kota Victoria.
Lebih dekat ke Masjid Masjid Sheikh Muhammad Bin Khalifa Al-Nahyan di kota Victoria, Pulau Mahe, Seychelles (foto dari visualgeography.com) |
Islam di Seychelles
Sesungguhnya Islam telah masuk ke Seychelles jauh sebelum bangsa Eropa tiba disana. Islam datang ke gugus kepulauan ini dibawa oleh para pedagang muslim yang berdagang beralayar melintasi samudera, meskipun mereka tak menetap disana secara permanen. Prancis yang menjadi penguasa pertama di Seychelles membawa ajaran Katolik Roma disusul kemudian oleh Inggris.
Diantara mayoritas penduduk Seychelles yang beragama Katolik Roma terdapat pemeluk agama minoritas lainnya termasuk Hindu, Baha’I dan Islam yang jumlah mereka hanya sekitar 2 persen dari total penduduk. Pemeluk Islam di Seychelles dilaporkan ada sekitar 1.1%, atau sekitar 900 jiwa saja meskipun beberapa laproran lain menyebut jumlah muslim disana mencapai 2000 jiwa. Meskipun jumlah muslim disana sangat kecil namun pemerintah setempat memberikan waktu 15 menit setiap hari Jum’at bagi ummat Islam disana untuk mensyiarkan Islam melalui saluran televisi nasional.
Kecilnya populasi muslim di negara ini karena memang sepanjang sejarahnya gugus kepulauan ini tidak pernah menjadi wilayah kekuasaan Islam, tidak seperti tetangga tetangganya seperti Mayotte yang kini menjadi wilayah seberang lautan Prancis atau Republik Comoro serta Mauritius yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Muslim di Mauritius turut disemarakkan oleh para pekerja yang didatangkan inggris dari wilayah jajahan mereka di India semasa kolonialisasi, namun hal tersebut tak terjadi di Seychelles.
0 komentar:
Posting Komentar